Gelasku Terbelah
(doc. pribadi) Bukan kesengajaan kenapa aku harus memecahkan gelas yang saat ini sangat dibutuhkan. Sebagai alat untuk wadah air minum yang aku tuangkan dari galon, tanpa gelas aku akan merasa kesusahan. Tidak begitu mewah dan tidak mahal gelas yang baru saja terbelah itu, hadiah dari pembelian satu white coffe awal dari promosi produk itu. Ibuku begitu antusias untuk membeli hal-hal demikian yang berhadiah perabot, mulai dari gelas, piring, dan toples dari semua produk yang menawarkan demikian. Nggo nambah-nambah, begitu alasannya. Memang benar membeli satu lusin terkadang berat untuk ibuku, kalau untuk menyimpan-nyimpan toh anaknya masih pada muda. Kembali lagi pada gelas yang terbelah tersebut, kejadiannya pada saat aku menuangkan air panas yang sangat aku butuhkan untuk menghanagtkan tubuhku. Aku kedinginan. Belum juga penuh aku menungkannya harus menerima kehancuran, dan air yang keluar dari tampungan gelas tersebut meluber kemana-mana. Satu hal yang harus aku selamatka