Bahas Kasus Perselingkuhan Arhan-Azizah
Sebelumnya sebagai kaum jomblo
dari orok mau bilang, orang-orang kok pada gampang banget berpaling dengan
pasangannya sedangkan aku ketemu satu aja belum. Walaupun begitu, akan terus
berdoa, semoga aja dapat sekali tapi untuk seumur hidup.
Dari perspektif kaum yang belum pernah
pacaran apalagi menikah tentunya secara pasti akan bilang: kurang apalagi sih?
Orang seperti Arhan apa yang kurang sih Zi!
Sebelumnya memang itu adalah urusan rumah tangga orang lain, yang ngapain diributi. Tapi, mereka berdua adalah public figure yang semuanya dipertontonkan ke masyarakat, pun masyarakat juga begitu kepo dengan kehidupan mereka.
Mari kita cek satu per satu, sebab-sebab perselingkuhan
Arhan-Azizah
- Faktor Ekonomi
Kalau dilihat dari segi financial sangatlah tidak mungkin. Melirik dari pendapatan yang diterima Arhan jauh melebihi kata cukup. Melansir liputan6.com gaji Arhan yang diterima 10 miliar per musim di Suwon FC. Belum lagi, laga kemarin saat Timnas, ditambah endorse yang diterimanya melalui postingan media sosialnya.
Oh, tidak hanya Arhan, dari Azizah sendiri juga sebagai content creator mempunyai pendapatan sendiri.
- . KDRT
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) bisa jadi pemicu keretakan dalam rumah tangga. Sepertinya kalau dilihat dari postingan video yang beredar, bagaimana Arhan treat Azizah jelas tidak mungkin. Terlihat begitu sayangnya Arhan pada istrinya itu.
- . Karakter
Kalau berbicara soal karakter, sebagai netizen yang kurang tahu menahu soal mereka jelas tidak menahu.
- . Pengalihan Isu Politik
Kalau ini jelas tidak mungkin, lah gimana tidak? Masa ada orang yang mau mengumbar masalah pribadinya demi dibayar, terlebih mereka adalah public figure yang namanya mesti dijaga untuk ke depannya.
Tapi info terakhir, Azizah bilang
kalau dirinya dan Arhan baik-baik saja dan akan melaporkan ke Polisi yang menyebarkan video-video, dan isu tentang dirinya. Kalau aku sebagai orang yang malas banget ikut campur
masalah orang lain, kayak cukup tahu aja ya sudah. Lebih berpikir positif dan
mengambil pelajaran dari kasus-kasus yang merebak. Karena masalah diri sendiri
aja lebih luarbiasa rasanya, ditambah mikirin orang lain apa nggak double-doubel
tuh.
Comments
Post a Comment