Meminta Diberikan Umur Panjang
Dari kehilangan
yang menyedihkan ini, aku tersadar, bahwa diriku sedang mengalami guncangan
batin yang luarbiasa, kecemasan, dan kegelisahan yang luarbiasa. Pertama aku
jadi begitu malas melakukan apapun, apalagi olahraga ataupun menulis. Rasanya begitu
malas, bahkan nonton drama aja yang biasanya aku bersemangat kini tidak
berselera lagi. Hanya menonton sebentar terus dan menerus diskip. Kedua kondisi
fisikku, seringkali aku mengalami kecemasan dengan jantung terus berdegup
kencang, perasaan was-was, bayangan ibu yang sering muncul di pikiran,
penyesalan, sehingga semua itu aku sulit tidur. Bahkan yang lebih parah lagi,
karena Ibu meninggal begitu mendadak dan tanpa tanda apapun menjadikan diriku
takut akan kematian pula. Aku mulai mencari ciri-ciri orang akan meninggal, dan
dari semua itu yang aku cari , aku mencari pula dari diriku. Sehingga itu
membuat aku panik dan cemas berlebihan. Aku takut, aku belum siap, banyak
cita-cita yang belum aku capai dan banyak hal yang ingin aku lakukan. Dari
situ, aku mulai mencari teman. Dan bertemu Nimah, dia bilang kalau kamu harus
menyadari kalau kamu dalam keadaan depresi, harus kamu akui. Setelah bertemu dengannya aku sedikit lega
dan tetap saja setelah sampai kos perasaan kecemasan mulai muncul ya mungkin
aku sendirian. Dengan cepat tanpa memikir biaya aku download Halodoc mencari
psikolog yang tersedia. Di situ aku mulai cerita dan mengungkapkan isi
perasaanku. Intinya dari psikolog bilang, kecemasan setiap orang itu beda-beda
dan apa yang kamu saat ini alami adalah benar adanya kecemasan. Menyarankan untuk
tidak terus sendirian, karena ini akan membuat diriku mempercayai apa yang
sedang ditakutkan, stop untuk mencari hal-hal yang membuatmu saat ini takut,
mulai terbuka dengan adik (karena ini satu-satunya keluarga yang aku punya) dan
teman, jangan lupa untuk menjaga pola makan dan olahraga.
Malam kemarin
aku langsung menghubungi adikku yang kebetulan dia katanya ingin menghubungi. Di
situ aku mulai bercerita begitu pun dengan adikku saling mengungkapkan perasaan
dan saling menguatkan. Aku meminta doanya untuk diberikan umur panjang dan
kesehatan sehingga cita-cita dan harapan aku bisa terwujud dalam jangka waktu
lama. Pikiran mulai tenang dan kecemasan mulai berkurang. Aku solat dan berdoa
kepada Allah di bulan Rajab ini “ Allahumma Bariklana Fi Rojaba Wa Sya’bana Wa
Ballighna Romadhaana” setelah baca ini
dan baca doa “Rabbighfilii warhamni watub alaya” dengan doa itu bener-bener tambah tenang dan
aku lanjutkan untuk doa ini:
Ya Allah,
bulan ini adalah bertambahnya usiaku, semoga Allah memberikan umur panjang pada
diriku, selalu diberikan kesehatan, kelancaran rezeki, dan segera dipertemukan
jodoh yang soleh dan bertanggungjawab,menerima keadaan diriku, dan diberikan
keturunan yang sehat, soleh dan solehah. Aamiin ya Allah
Semoga tulisan
ini ada manfaatnya bagi yang membaca. Aamiin
Haii mba Nida salam kenal yaa aku mba Nana. Ini first time aku mampir ke blog mu karena nemuin dari kolom komentar di situs quora hehe anw aku turut berduka atas meninggalnya alm ibu kamu, semoga segala doa dan kebaikannya dijabah Allah dan diampuni segala dosa-dosanya sehingga bisa tinggal dialam sana dengan tenang, Amin.
ReplyDeleteKamu yang kuat ya, lambat laun waktu akan bikin kamu jadi makin strong dan bisa nerima keadaan sekarang. Jaga diri baik-baik untuk kamu dan adik. Yang masih hidup, masih harus terus jalani kehidupan. Kenanglah selalu mereka yang sudah pergi dan doakan.
Kalau ada beban pikiran apa-apa, baiknya boleh di share ke blog pribadi siapa tau bisa bikin lega dan sedikit penghiburan buat kamu. Semangat mba Nida!^^
Hai Kak Fransiscaaaaa... maaf baru buka blog aku. akh, terima kasih ya untuk advice nya. di bulan puasa ini, aku sedang mencoba untuk terus bersyukur apa yang aku punya, bersyukur pada orang-orang yang di dekatku, bahwa aku tidak sendiri. :)
DeleteSemoga kamu terus dalam keadaan sehat dan bahagia selalu yaaaa