Meminta Diberikan Umur Panjang

  


Pergantian tahun yang sudah lewat hampir sebulan ini, yang artinya pula bertambahnya usiaku ternyata banyak sekali hal yang melelahkan, mencemaskan, dan kehilangan yang luarbiasa menyedihkan. Tanggal 8 Januari, 6 hari setelah ulang tahunku aku kehilangan orangtua satu-satunya yang aku punya: Ibu. Soal perasaanku bagaimana saat ini? Jelas kesedihan yang tak terbendung dan rasa cemas yang terus menyelimutiku. Aku sedih karena kehilangan pegangan kehidupanku, dengan banyak hal yang ingin aku lakukan bersamanya seperti aku menikah dan ibu menyanding anak-anakku. Tapi semua sirna begitu saja, disaat penantian lamaku mencari jodoh yang tidak kunjung aku temui. Aku ikhlas, aku ikhlas kepergiannya walaupun begitu menyisakan banyak penyesalan dalam hidupku saat Ibu masih ada. Kata banyak orang: yang dibutuhkan Ibumu sekarang adalah doa untuk diringankan segalanya di alam barzakh. Al fatihah ibunda tercinta …

Dari kehilangan yang menyedihkan ini, aku tersadar, bahwa diriku sedang mengalami guncangan batin yang luarbiasa, kecemasan, dan kegelisahan yang luarbiasa. Pertama aku jadi begitu malas melakukan apapun, apalagi olahraga ataupun menulis. Rasanya begitu malas, bahkan nonton drama aja yang biasanya aku bersemangat kini tidak berselera lagi. Hanya menonton sebentar terus dan menerus diskip. Kedua kondisi fisikku, seringkali aku mengalami kecemasan dengan jantung terus berdegup kencang, perasaan was-was, bayangan ibu yang sering muncul di pikiran, penyesalan, sehingga semua itu aku sulit tidur. Bahkan yang lebih parah lagi, karena Ibu meninggal begitu mendadak dan tanpa tanda apapun menjadikan diriku takut akan kematian pula. Aku mulai mencari ciri-ciri orang akan meninggal, dan dari semua itu yang aku cari , aku mencari pula dari diriku. Sehingga itu membuat aku panik dan cemas berlebihan. Aku takut, aku belum siap, banyak cita-cita yang belum aku capai dan banyak hal yang ingin aku lakukan. Dari situ, aku mulai mencari teman. Dan bertemu Nimah, dia bilang kalau kamu harus menyadari kalau kamu dalam keadaan depresi, harus kamu akui.  Setelah bertemu dengannya aku sedikit lega dan tetap saja setelah sampai kos perasaan kecemasan mulai muncul ya mungkin aku sendirian. Dengan cepat tanpa memikir biaya aku download Halodoc mencari psikolog yang tersedia. Di situ aku mulai cerita dan mengungkapkan isi perasaanku. Intinya dari psikolog bilang, kecemasan setiap orang itu beda-beda dan apa yang kamu saat ini alami adalah benar adanya kecemasan. Menyarankan untuk tidak terus sendirian, karena ini akan membuat diriku mempercayai apa yang sedang ditakutkan, stop untuk mencari hal-hal yang membuatmu saat ini takut, mulai terbuka dengan adik (karena ini satu-satunya keluarga yang aku punya) dan teman, jangan lupa untuk menjaga pola makan dan olahraga.

             

Malam kemarin aku langsung menghubungi adikku yang kebetulan dia katanya ingin menghubungi. Di situ aku mulai bercerita begitu pun dengan adikku saling mengungkapkan perasaan dan saling menguatkan. Aku meminta doanya untuk diberikan umur panjang dan kesehatan sehingga cita-cita dan harapan aku bisa terwujud dalam jangka waktu lama. Pikiran mulai tenang dan kecemasan mulai berkurang. Aku solat dan berdoa kepada Allah di bulan Rajab ini “ Allahumma Bariklana Fi Rojaba Wa Sya’bana Wa Ballighna Romadhaana”  setelah baca ini dan baca doa “Rabbighfilii warhamni watub alaya”  dengan doa itu bener-bener tambah tenang dan aku lanjutkan untuk doa ini:

Ya Allah, bulan ini adalah bertambahnya usiaku, semoga Allah memberikan umur panjang pada diriku, selalu diberikan kesehatan, kelancaran rezeki, dan segera dipertemukan jodoh yang soleh dan bertanggungjawab,menerima keadaan diriku, dan diberikan keturunan yang sehat, soleh dan solehah. Aamiin ya Allah

Semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi yang membaca. Aamiin

Comments

  1. Haii mba Nida salam kenal yaa aku mba Nana. Ini first time aku mampir ke blog mu karena nemuin dari kolom komentar di situs quora hehe anw aku turut berduka atas meninggalnya alm ibu kamu, semoga segala doa dan kebaikannya dijabah Allah dan diampuni segala dosa-dosanya sehingga bisa tinggal dialam sana dengan tenang, Amin.

    Kamu yang kuat ya, lambat laun waktu akan bikin kamu jadi makin strong dan bisa nerima keadaan sekarang. Jaga diri baik-baik untuk kamu dan adik. Yang masih hidup, masih harus terus jalani kehidupan. Kenanglah selalu mereka yang sudah pergi dan doakan.

    Kalau ada beban pikiran apa-apa, baiknya boleh di share ke blog pribadi siapa tau bisa bikin lega dan sedikit penghiburan buat kamu. Semangat mba Nida!^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Kak Fransiscaaaaa... maaf baru buka blog aku. akh, terima kasih ya untuk advice nya. di bulan puasa ini, aku sedang mencoba untuk terus bersyukur apa yang aku punya, bersyukur pada orang-orang yang di dekatku, bahwa aku tidak sendiri. :)
      Semoga kamu terus dalam keadaan sehat dan bahagia selalu yaaaa

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Guru Gatra, Guru Wilangan lan Guru lagu tembang-tembang macapat

Keping Kayu bisa Tukar Aneka Makanan Khas Kebumen di Pasar Jaten

contoh proposal kewirausahaan