Cara menyelesaikan Soal Anggaran Jam Kerja Langsung dan Biaya Tenaga Kerja Langsung –Akuntansi Biaya
Secara
pengertian, Akuntansi Biaya menurut Rayburn adalah hal yang memiliki tujuan
untuk mengidentifikasi, mengukur, melaporkan, serta menganalisis segala macam
biaya baik langsung maupun tidak langsung, berkaitan dengan proses produksi dan
pemasaran barang dan jasa dalam suatu perusahaan.
Manfaat dari Akuntansi Biaya:
- Perencanaan dan pengendalian laba perusahaan
- Pengambilan keputusan management
- Bermanfaat untuk masa depan
- Menyediakan informasi biaya bagi kepentingan management guna membantu dalam pengelolaan perusahaan.
Berikut contoh soal Akuntansi Biaya.
PT Sumber Hikmah
sedang mempersiapkan penyusunan anggaran tenaga kerja tahun 2022. Berikut data
yang tersedia untuk keperluan tersebut.
Rencana tingkat
produksi
Triwulan |
Jumlah (unit) |
I |
5000 |
II |
6000 |
III |
7000 |
IV |
8000 |
Rencana Jam
Buruh Langsung per unit barang:
Departemen |
Standar Jam |
I |
2 |
II |
1 |
Rencana tingkat
upah rata-rata per jam buruh langsung (Direct Labour Hour/DLH) adalah
Departemen |
Tarif/DLH |
I |
Rp
5.000,00 |
II |
Rp
7.000,00 |
Pertanyaan:
- Susunlah Anggaran Jam Kerja Langsung tahun 2022 menurut
waktu, departemen, dan Produk!
- Susunlah Biaya Tenaga Kerja Langsung tahun 2022 menurut
waktu, departemen, dan Produk!
Anggaran Jam Kerja Langsung
Untuk menghitung
Anggaran Jam Kerja Langsung berdasarkan waktu, departemen dan produk, hanya
perlu pembuatan tabel saja.
Tri Wulan |
Jumlah Unit |
Dep I |
Dep II |
Total jam kerja langsung |
||
Standar jam |
Jumlah jam kerja |
Standar jam |
Jumlah jam kerja |
|||
I |
5000 |
2 |
10000 |
1 |
5000 |
15000 |
II |
6000 |
2 |
12000 |
1 |
6000 |
18000 |
III |
7000 |
2 |
14000 |
1 |
7000 |
21000 |
IV |
8000 |
2 |
16000 |
1 |
8000 |
24000 |
Jumlah |
26.000 |
52.000 |
26.000 |
78.000 |
*Penjelasan
PT sumber Hikmah akan memproduksi
barang untuk triwulan I adalah 5000 unit barang. Terdapat dua departemen, yang
masing-masing dalam memiliki standar jam yang berbeda dalam menghasilkan satu
unit barang, yaitu: Dep I (2 jam ) dan Dep II (1 jam). Maka, untuk Dep I pada
triwulan I membutuhkan waktu 10.000 jam yaitu, 5000 unit x 2 jam kerja.
Sedangkan untuk Dep II adalah 5000 uniti x 1 jam kerja maka hasilnya 5000 jam.
Disimpulkan, selama 4 periode dengan
rencana produksi 26.000 unit membutuhkan waktu 52.000 jam di Dep I dan 26.000
jam di Dep II. Total 78.000 jam untuk memproduksi 26.000 unit dalam kurun waktu
empat periode.
Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Untuk menghitung
Biaya Tenaga Kerja Langsung berdasarkan waktu, departemen dan produk, hanya
perlu pembuatan tabel saja.
Tri Wulan |
Dep I |
Dep II |
Total Biaya |
||||
Jam |
DLH |
Jumlah Biaya |
Jam |
DLH |
Jumlah Biaya |
||
I |
10.000 |
Rp 5.000,00 |
Rp
50.000.000,00 |
5000 |
Rp
7.000,00 |
Rp
35.000.000,00 |
Rp
85.000.000,00 |
II |
12.000 |
Rp 5.000,00 |
Rp
60.000.000,00 |
6000 |
Rp
7.000,00 |
Rp
42.000.000,00 |
Rp
102.000.000,00 |
III |
14.000 |
Rp 5.000,00 |
Rp
70.000.000,00 |
7000 |
Rp
7.000,00 |
Rp
49.000.000,00 |
Rp
119.000.000,00 |
IV |
16.000 |
Rp 5.000,00 |
Rp
80.000.000,00 |
8000 |
Rp
7.000,00 |
Rp
56.000.000,00 |
Rp
136.000.000,00 |
Jumlah |
52.000 |
|
Rp
260.000.000,00 |
26.000 |
|
Rp
182.000.000,00 |
Rp
442.000.000,00 |
Keterangan : DLH
adalah Direct Labor Hour atau Biaya Tenaga Kerja Langsung/Upah
*Penjelasan
Untuk menghitung Jumlah Biaya Tenaga
kerja untuk Triwulan I maka, jumlah jam kerja yang diperlukan untuk
menghasilkan target produksi dikalikan dengan upah tiap jamnya. Misal, untuk
Dep I pada triwulan I membutuhkan waktu 10.000 jam untuk menghasilkan 5000
unit, dan setiap jam nya dibayarkan Rp. 5000 maka, 10.000 x Rp. 5000 maka
hasilnya adalah Rp.50.000.000. Dan
seterusnya bisa dilihat di tabel.
Terima Kasih!!
Semoga bermanfaat
Comments
Post a Comment