Bukit Banda Wisata Baru di Kebumen, Serasa Diatas Awan!!


Doc. Fitri Ngafifah- Pagi hari berselimut kabut selain rasa dingin serasa pula di atas awan 

 Menjelajah alam di Kebumen tiada habisnya sebab setiap tahunnya terus bermunculan wisata-wisata baru. Letak geografis yang diapit oleh lautan dan pegunungan ini tentunya menyimpan pesona alam yang luarbiasa. Salah satunya Bukit Banda yang terletak di Dukuh Kalikemong, Wadasmalang, Karangsambung. Apa menariknya? Bukit dengan ketinggian 374 mdpl ini, diselimuti kabut pada pagi dan malam hari, bahkan pada waktu sore disuguhi pemandangan matahari terbenam. Hal inilah yang diburu masyarakat untuk berswafoto layaknya berada di atas awan. 
Tiba pukul delapan lebih masih tersisa sedikit kabut namun begitu, tetap indah untuk berswafoto
Bukit ini merupakan milik Perhutani, yang dikelola masyarakat setempat untuk menanam padi dan palawija untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, wisata ini ditemukan tidak sengaja oleh anak-anak setempat. Satim (57),  petani  dan juga pemilik warung di sekitar  Bukit Banda bercerita, Bukit ditemukan anak kecil yang sedang mencari rumput dan takjub akan keindahan kabut yang menyelimuti. Selanjutnya, adanya handphone dan juga media sosial sekarang ini, jadilah tempat wisata yang dikelola secara swadaya oleh penduduk setempat. Terhitung Bukit Banda, kira-kira sudah dibuka untuk umum sekitar empat bulan yang lalu, “ yah, mulai ramai tahun baru kemarin, datang karena rasa penasaran,” ungkap Satim, saat kami temui ditempat warungnya. 

Warung Pak Satim, sedia makanan untuk memenuhi perut kosong, kalau ada yang camping beliau tetap buka 

Tidak hanya Satim, ada warga lain yang mendirikan warung pula. Menurutnya, yang mendirikan warung di sini adalah mereka (petani-red) yang mengelola tanah perhutani. Mereka menyediakan aneka makanan dan minuman, layaknya warung burjo di pinggir jalan, jadi nggak usah khawatir kalau lapar. 

Bukit Banda menyimpan “harta karun” 


 Banda berasal dari kata “bondo” yang artinya harta dalam bahasa jawa. Mengapa demikian? Menurut Satim, dahulu ada sejarahnya dimana ada harta karun yang tersimpan di bukit ini dan sampai sekarang belum diketahui letaknya. Sambil menunjukkan tempat dirinya mengatakan ada petilasan namanya Sampean Dalem dan tidak sembarang orang bisa ke sana. Di tempat itu banyak yang berziarah dan masih ada pula kepercayaan meminta sesuatu. Bahkan, ada pula sumber air yang di mana Satim dan lainnya gunakan tidak pernah surut airnya walaupun musim kemarau sebab di situ merupakan petilasan wali yang berkunjung ke daerah ini. (untuk kalian yang penasaran, bisa menggali asal-usul ini pada sesepuh desa setempat)


Terlepas dari sejarah yang membuat penasaran itu, saya kasih tahu rute yang perlu ditempuh menuju Bukit Banda ini. 
Saran saya, gunakan sepeda motor saja agar bisa sampai ke tempat tujuan. Sebab, jalur yang ditempuh selain berkelok dan naik turun juga terlalu sempit jika menggunakan mobil. Butuh waktu sekitar 45-60 menit dari Kota Kebumen menuju Bukit Banda, dari Kota Kebumen, melewati Jalur Alian, lalu menuju arah Karangsambung. Walaupun jalannya berlubang dan kadang, bahkan ada yang tidak diaspal akan terbayarkan dengan suguhan sepanjang jalan yang masih asri dan sejuk itu, dan datangnya juga pada waktu yang tepat pula. Jika sudah siang,  kabut sudah hilang. 
disediakan pula tempat swafoto paling menantang



Murah kok! Cuma bayar pakir 5 ribu rupiah saja, dan untuk kalian yang ingin menikmati keindahan malam tersedia lahan untuk camping pula. Asalkan tetap ya... jangan merusak alam salah satunya buang sampah pada tempatnya. 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Guru Gatra, Guru Wilangan lan Guru lagu tembang-tembang macapat

Keping Kayu bisa Tukar Aneka Makanan Khas Kebumen di Pasar Jaten

contoh proposal kewirausahaan