UNTUK KAWANKU
Kawan, tak usah kau selalu sesali keadaanmu sekarang. Apakah kau tau mengenai diriku? Aku lebih darimu, walau kau selalu melihat aku penuh kecerian dan tanpa beban. Salah kawan, aku juga seperti kau bahkan lebih dari kau. Tapi, aku selalu benci dengan kesedihan, aku benci menangis, aku benci berkeluh kesah. Aku benci itu semua, karena aku ingin slalu hidup bahagia walau hati terasa sakit dan sesak. Kau bicara tentang teman? Kenapa aku selalu banyak teman? Tak gampang kawan, aku mempertahankan teman juga dihiasi kesedihan kesabaran serta kemunafikkan mereka. Tapi selalu aku sadarkan bahwa teman segalanya untukku mereka jauh dariku saat ini aku yakin suatu nanti dia kan mencariku, dan itu memang terbukti. Kawan, janganlah kau sesali tentang keluargamu itu, kau masih punya ayah ibu kakak, tapi aku? Dari kecil aku belum pernah merasakan kasih sayang ayah, tak pernah. Hidupku selalu menjadi beban ibuku. Kau tahu, ibuku selalu berkeluh kesah dihadapanku , aku hanya diam dan membantah. Dalam pikiranku penuh dengan masalah ekonomi. Tapi aku tak kan lemah, aku cinta masa depanku aku akan meraih cita-cita ku. Semangat untkmu dan untukku.
Comments
Post a Comment